Tetap Stylish Tanpa Fast Fashion, Emang Bisa? Ini Jawabannya!
WOMEN SOUL - Siapa sih yang nggak suka beli baju baru? Apalagi kalau harganya terjangkau dan modelnya kekinian banget. Itulah kenapa fast fashion jadi tren yang populer banget di Indonesia. Tapi, dibalik keseruannya, ada dampak serius yang perlu kita tahu. Yuk, kupas tuntas tentang fast fashion dan gimana cara kita bisa tetap stylish tanpa ikut-ikutan tren yang nggak ramah lingkungan ini.
Apa Sih Fast Fashion Itu?
Fast fashion itu konsep yang diterapkan sama retail pakaian, di mana arah dan tujuan strategis bisnisnya ngikutin tren terbaru dengan respon terbaik terhadap permintaan konsumen melalui harga yang terjangkau. Sistem fast fashion ini terbentuk karena globalisasi, dan hal ini yang akhirnya menciptakan budaya konsumerisme terutama di kalangan anak muda.
Menurut penelitian dari Jurnal Al Ma'arief, fenomena fast fashion di kalangan pemuda Surabaya udah bikin mereka jadi lebih konsumtif. Brand-brand seperti Zara, H&M, Shein, dan Forever 21 jadi pelopor dalam tren fast fashion dengan ngeluarin koleksi baru setiap beberapa minggu sekali.
Kenapa Fast Fashion Jadi Hits Banget di Indonesia?
Ada beberapa alasan kenapa fast fashion bisa populer banget di Indonesia:
1. Harganya terjangkau - Siapa sih yang nggak suka belanja baju kece dengan harga yang ramah di kantong? Brand fashion ini menawarkan model-model yang mirip sama brand mewah, tapi dengan harga yang jauh lebih murah.
2. Selalu update - Brand fashion ini pasti selalu ngeluarin koleksi baru hampir tiap bulan, bahkan ada yang tiap minggu. Ini bikin kamu selalu bisa ngikutin tren fashion terbaru.
3. Gampang diakses - Dengan menjamurnya mal di kota-kota besar dan kemudahan belanja online, jenis tren ini jadi semakin mudah dijangkau oleh masyarakat Indonesia.
Berdasarkan artikel Antara News, ciri khas produk tren cepat ini adalah modelnya selalu mengikuti tren terbaru dan perubahannya sangat cepat, membuat konsumen terus tergoda untuk beli pakaian baru.
Dampak Negatif Fast Fashion yang Perlu Kamu Tahu
Di balik keseruan belanja fast fashion, ada dampak serius yang nggak bisa kita abaikan:
1. Masalah Lingkungan
Fast fashion jadi salah satu penyebab utama pencemaran lingkungan. Industri ini menghasilkan limbah tekstil dalam jumlah besar yang sulit terurai. Menurut penelitian dari Jurnal Wacana Politik, lower middle class atau kelas menengah bawah di Indonesia punya peran besar dalam distribusi sampah industri ini yang akhirnya mencemari lingkungan.
Limbah tekstil ini bisa menyebabkan degradasi ekosistem, pencemaran air tanah, dan penumpukan sampah di sungai, laut, dan tempat pembuangan sampah. Parahnya lagi, banyak pakaian dari jenis tren ini yang menggunakan bahan polyester, yang merupakan turunan dari plastik dan nggak bisa terurai secara alami.
2. Eksploitasi Pekerja
Nggak cuma masalah lingkungan, fenomena ini juga sering dikaitkan dengan eksploitasi pekerja. Untuk bisa menjual pakaian dengan harga murah, banyak brand fast fashion yang memproduksi barang mereka di negara berkembang dengan upah rendah.
Menurut penelitian dari Jurnal Harian Regional, industri mode cepat ini di Indonesia sering melakukan eksploitasi waktu kerja terhadap para pekerjanya. Meski ada UU Ketenagakerjaan dan UU Cipta Kerja yang mengatur waktu kerja, dalam praktiknya masih banyak pelanggaran yang terjadi.
3. Kualitas yang Kurang Baik
Salah satu kelemahan tren ini adalah kualitasnya yang nggak tahan lama. Pakaian dari tren ini biasanya dirancang untuk dipakai dalam jangka waktu pendek, sesuai dengan perubahan tren yang cepat. Akibatnya, pakaian cepat rusak dan berakhir jadi sampah.
Cara Tetap Stylish Tanpa Fast Fashion ala Womensoul
Kamu masih bisa tampil keren tanpa harus terus-terusan beli baju baru dari brand fast fashion. Yuk, cek tips berikut!
1. Kamu bisa thrifting
Thrifting lagi hits sampai banget sekarang. Kamu bisa mampir ke Taman Cikapundung Bandung atau Pasar Senen Jakarta yang punya banyak spot thrifting keren. Bayangin nemuin jaket vintage tahun 90an cuma 50 ribu yang bisa dipadu sama jeans high waist dan boots. Tips thrifting dari womensoul: datang pagi-pagi buat dapetin barang bagus, dan jangan lupa cek kondisi barang sebelum beli.
2. Mix and Match Outfit
T-shirt putih basic yang sudah kamu punya bisa dipadu sama rok jeans dan sneakers buat look casual, atau dimasukin ke rok midi pleated warna olive green dan flat shoes buat tampilan ke kantor. Oversized blazer warna navy juga bisa jadi statement piece yang dipadu sama banyak outfit berbeda. Coba kombinasikan sama dress pendek dan boots untuk gaya yang edgy
3. Beli Brand Lokal Sustainable
Brand lokal kayak Sukkha Citta atau Noesa nggak cuma ramah lingkungan tapi juga punya desain keren. Kemeja tenun dari brand lokal bisa dipasangin sama kulot warna earth tone buat tampilan yang sophisticated tapi tetep comfy. Meskipun harganya lebih mahal, kualitasnya bakal tahan lebih lama.
4. Clothes Swap Party
Ajak temen-temen bawa minimal 3 item fashion yang masih bagus tapi jarang dipake. Tukeran deh. Kamu bisa dapet "baju baru" tanpa keluar duit. Bayangkan dapet blouse floral yang bisa dipasangin sama celana putih wide leg dan sandal anyaman untuk look summer vibes.
5. Coba Sulap Baju Lama
Punya kemeja kegedean? Jadiin crop top atau kimono outer. Jeans bolong? Tambahin patch lucu atau bikin jadi shorts. Baju polos bisa kamu tambah bordir simple atau tie-dye untuk look baru yang fresh.
Fast fashion memang menawarkan kemudahan untuk selalu tampil kekinian dengan harga terjangkau. Tapi, kita juga perlu sadar akan dampak negatifnya terhadap lingkungan dan pekerja. Dengan memilih alternatif yang lebih sustainable, kita bisa tetap stylish sambil berkontribusi untuk bumi yang lebih baik.
Penulis: Ratu Anjani
Editor: Zikrah Nur Amalah
Komentar
Posting Komentar