Sugar Scrub dan Petroleum Jelly Efektif Hilangkan Komedo atau Malah Bikin Breakout?
![]() |
Foto: Our Oily House |
WOMEN SOUL - Sugar Scrub is Too Harsh Ini FaktaNYA! Pada 13 Februari, kreator TikTok bernama sendymoza9 mengunggah sebuah video tentang cara menghilangkan komedo menggunakan bahan dapur. Dalam video tersebut, sendymoza9 menggunakan gula dan Vaseline.
Cara ini sebenarnya sudah ada sejak tahun 2018, diperkenalkan oleh seorang wanita asal Korea dan beauty guru bernama Fei melalui akun YouTube-nya, Hey It's Fei. Menurut kamu, cara ini masih worth it nggak sih, untuk digunakan?
Scrub merupakan salah satu metode eksfoliasi atau pengelupasan kulit yang bertujuan untuk mengangkat sel-sel kulit mati di permukaan kulit. Eksfoliasi ini bisa menggunakan bahan kimia, alat pengelupas mekanis, atau bahan alami seperti gula pasir. Namun, tren DIY (do-it-yourself) skincare yang menggunakan bahan dapur seperti gula dan petroleum jelly, belakangan mulai dipertanyakan efektivitas dan keamanannya, khususnya untuk kulit wajah.
Dikutip dari alodokter.com , butiran gula yang relatif besar dan kasar memang efektif untuk mengangkat sel kulit mati. Namun, itu juga bisa menjadi bumerang terutama jika digunakan pada area yang sensitif seperti wajah.
Scrub berbahan dasar gula tidak lagi direkomendasikan oleh banyak ahli dermatologi karena berpotensi menimbulkan kerusakan mikro pada kulit wajah. Alih-alih mendapatkan kulit glowing, justru risiko iritasi dan kerusakan lapisan pelindung kulit bisa terjadi.
Penggunaan scrubs yang kasar pada wajah bisa menyebabkan beberapa kerugian, seperti:
Iritasi
Kemerahan
Kulit menjadi sangat kering
Luka atau goresan mikro yang tidak terlihat mata
Efek samping ini berlaku untuk semua jenis produk scrub, baik yang dijual bebas di pasaran maupun buatan sendiri (DIY). Bahkan, penggunaan gula halus seperti brown sugar atau white sugar tetap tidak aman untuk wajah.
Petroleum Jelly Menyumbat Pori-pori?
Selain gula, bahan lain yang kerap digunakan dalam DIY scrubs adalah petroleum jelly, atau yang lebih dikenal dengan nama merek Vaseline. Bahan ini telah menjadi andalan dalam perawatan kulit selama puluhan tahun dan sering dijadikan pilihan utama oleh pemilik kulit kering untuk menjaga kelembapan kulit.
Meski dikenal luas dan sering digunakan, sebagian orang masih mempertanyakan : apakah petroleum jelly dapat menyumbat pori-pori? Apakah bahan ini bersifat comedogenic atau tidak?
Apa Itu Comedogenic? Sebelum Womensoul.id jelaskan, pahami dulu apa itu comedogenic. Comedogenic berasal dari dua kata, yaitu comedo atau komedo, dan juga genic yang artinya menyebabkan atau menimbulkan. Komedo sendiri dikenal banyak orang sebagai permasalahan kulit yang menyebabkan penyumbatan pada pori-pori.
Jadi, pada dasarnya, comedogenic adalah istilah untuk produk yang kandungannya dapat berpotensi menyumbat pori-pori dan menyebabkan munculnya komedo. Apalagi untuk pemilik kulit berminyak dan acne-prone, hal ini bisa mengakibatkan tumbuhnya jerawat.
Dilansir dari laman acne.org, penemuan bahan comedogenic berawal pada tahun 1972, ketika para peneliti mengetahui adanya sejumlah wanita yang mengalami komedo setelah menggunakan kosmetik tertentu. Sejak saat itu, penelitian terus dilakukan hingga akhirnya ditemukan bahan-bahan apa saja yang dapat menyumbat pori atau bersifat comedogenic.
Petroleum Jelly Termasuk Kategori Apa?
Menurut Cosmetic Ingredient Review (CIR) Expert Panel, petroleum jelly diklasifikasikan sebagai non-comedogenic, yang berarti tidak diharapkan menyebabkan komedo atau menyumbat pori-pori. Bahkan, panel ini secara khusus merekomendasikan petroleum jelly sebagai bahan yang aman dan efektif dalam produk kosmetik.
Tapi, kenapa masih ada orang yang mengalami penyumbatan pori-pori dan akhirnya berjerawat setelah memakai petroleum jelly? Ternyata, ada beberapa alasan yang bisa jadi penyebabnya.
Mengutip Shiftychevre.com, berikut tiga alasan utamanya:
- Penggunaan petroleum jelly dengan bahan lainMungkin saja pengguna tidak sengaja mencampurkan petroleum jelly dengan bahan lain yang mengandung minyak berat seperti emolien, sehingga produk akhirnya menjadi comedogenic.
- Penggunaan produk secara berlebihanMemakai petroleum jelly terlalu banyak dan terlalu sering, apalagi tanpa dibersihkan dengan benar, bisa menyebabkan penumpukan yang menyumbat pori-pori.
- Jenis kulitPemilik kulit berminyak, acne-prone, dan sensitif memang lebih rentan mengalami penyumbatan pori meskipun menggunakan bahan non-comedogenic.
Jadi, penting banget untuk menyesuaikan penggunaan produk dengan jenis kulit dan cara pakai yang tepat, ya!
Alternate Product ala Womensoul.id
In stead of pakai sugar scrub yang belum tentu bisa menghilangkan komedo, Womensoul.id kasih rekomendasi kandungan yang jelas-jelas aman untuk kamu.
1. AHA
Dikutip dari alodokter.com, AHA (alpha hydroxy acids) adalah kelompok asam yang ditemukan secara alami dalam makanan, misalnya asam glikolat dari tebu, asam sitrat dari jeruk, asam tartarat dari anggur, dan asam malat dari apel.
Kandungan asam pada AHA bekerja mengangkat sel kulit mati di lapisan paling atas kulit tanpa menggunakan partikel kasar yang dapat merusak kulit. Meskipun AHA paling banyak digunakan untuk mengatasi tanda penuaan dini, AHA juga memiliki manfaat untuk mengurangi kulit berminyak dan intensitas jerawat karena fungsinya yang mengecilkan pori-pori.
Pada dasarnya, AHA merupakan kandungan skincare yang aman dan cukup efektif, tapi untuk kamu yang baru pertama kali mencobanya, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan agar hasilnya maksimal dan kulit tetap aman :
Gunakan produk dengan tingkat konsentrasi AHA kurang dari 10% untuk pemakaian yang tidak terlalu sering, misalnya dua minggu sekali.
Gunakan produk AHA dengan konsentrasi lebih rendah, yaitu sekitar 5%, untuk penggunaan sehari-hari, seperti pada serum, toner, dan pelembap.
Gunakan tabir surya setiap hari dan oleskan kembali tiap dua jam bila menggunakan produk perawatan berbahan dasar AHA.
AHA sangat cocok digunakan untuk kamu yang memiliki kulit normal cenderung kering, berjerawat, atau kusam. Kandungan ini bisa bantu kulit tampak lebih cerah, halus, dan sehat tanpa risiko iritasi dari scrub fisik.
2. BHA
Selain AHA, kandungan BHA (beta hydroxy acid) juga bisa, loh, jadi opsi pilihan kamu. Turunan dari BHA yang paling terkenal dan sering ditemukan adalah salicylic acid atau asam salisilat, biasanya dengan konsentrasi 1–2%. BHA bekerja dengan melarutkan sel kulit mati di dalam pori-pori.
Secara garis besar, fungsi BHA mirip dengan AHA karena keduanya sama-sama merupakan agen eksfoliasi yang bisa membantu mengatasi jerawat dan membersihkan pori-pori. Untuk kamu para pejuang kulit berminyak dan berjerawat, BHA bisa jadi jawaban yang kamu cari.
Tetapi karena BHA termasuk bahan aktif, kamu harus perhatikan cara penggunaannya. Dikutip dari alodokter.com, ada tiga cara penggunaan BHA yang aman :
Lakukan tes alergi pada produk yang mengandung BHA dengan cara mengoleskannya pada area kulit lain, misalnya di belakang telinga. Jika muncul kemerahan, perih, dan rasa gatal, maka jangan gunakan produk ini di kulit wajahmu, ya. Mungkin saja kamu alergi atau tidak cocok dengan bahan ini.
Ikuti petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan. Ingat, jangan melebihi penggunaan yang dianjurkan.
Gunakan tabir surya setiap hari setelah menggunakan produk yang mengandung BHA. Ini karena BHA bisa membuat kulit lebih sensitif terhadap cahaya matahari.
Kamu mungkin akan merasakan efek samping ringan jika baru pertama kali pakai BHA, seperti kulit terasa perih, kemerahan, gatal, atau sedikit terkelupas. Namun, lama-kelamaan, kulit akan terbiasa dengan bahan aktif ini dan efek sampingnya bisa berkurang.
Untuk mengurangi risiko timbulnya efek samping, cobalah gunakan produk yang mengandung BHA 2–3 kali per minggu terlebih dahulu. Jika kulit sudah terbiasa, barulah kamu bisa menggunakannya setiap hari.
3. PHA
PHA atau asam polihidroksi sering ditemukan dalam produk skincare karena manfaatnya yang beragam untuk kulit. PHA sendiri merupakan turunan dari AHA, tetapi lebih ramah di kulit sehingga minim risiko menyebabkan iritasi.
Pada dasarnya, PHA memiliki manfaat yang serupa dengan AHA dan BHA. Bedanya, PHA memiliki molekul yang lebih besar, artinya penyerapannya ke dalam kulit berlangsung lebih lambat. Hal ini membuatnya lebih gentle dan sangat cocok untuk pemilik kulit sensitif.
Gimana? Agen eksfoliasi ini sangat membantu kamu untuk mengurangi komedo dan jerawat, bonusnya kulit kamu menjadi lebih cerah dan sehat tanpa merusak lapisan pelindung alami kulit.
So, Scrubs Slay or Nay?
Scrub, baik yang DIY maupun yang dibeli di pasaran, sebenarnya masih bisa kamu gunakan—tapi sebaiknya khusus untuk area tubuh, bukan wajah. Scrub sangat bermanfaat untuk mengangkat sel kulit mati di area yang cenderung kering dan kasar, seperti siku, lutut, dan tumit. Namun, hindari pemakaian pada kulit yang sedang terluka, iritasi, atau mengalami ruam, karena justru bisa memperparah kondisinya.
Penulis: Faryal Mahrani
Editor: Anisya Fandini
Komentar
Posting Komentar