Berani Bermimpi dan Berkarya: Cerita dari Nugget Sister’s
Foto: Xaviera,Nabila, Sabrina/Instagram.com/xavieraputri
Ketiga saudari ini memang dikenal memiliki segudang prestasi akademik yang patut dijadikan panutan dan motivasi untuk perempuan. Walaupun sedang fokus menempuh pendidikan, mereka tetap mampu menyeimbangkan aktivitas akademik dengan kehidupan di media sosial.
Belum lama ini, mereka bahkan mengadakan acara meet and greet di Ruangguru Office, yang bertema “Plan 2025 With US” Meet & Greet with Nugget Sister’s”. Di acara itu, mereka memberikan pengalaman dan wawasan tentang literasi dan produktivitas selama tahun 2025.
Sabrina Anggraini Listyo
Lahir 26 Juni 1995, Sabrina Anggraini adalah sosok inspiratif yang turut aktif membagikan berbagai konten edukatif dan inspiratif melalui media sosial. Sebagai seorang influencer dan edukator, tidak jaran konten-konten miliknya hadir di berbagai pencarian platform media sosial.
Tidak hanya dikenal sebagai influencer, Sabrina juga merupakan istri dari Belva Devara, mantan CEO Rungguru. Kehidupan pribadinya sering menjadi sorotan, terutama setelah mereka dikaruniai seorang anak perempuan bernama Launa. Melalui media sosial, Sabrina kerap membagikan perkembangan buah hatinya, gaya berpakaian harian, serta berbagi tips seputar parenting yang ia jalani.
Dalam hal pendidikan, Sabrina memiliki latar belakang akademik yang mengesankan. Ia merupakan lulusan S1 Ilmu Komputer di Universitas Gadjah Mada, kemudian melanjutkan pendidikan S2 di Massachusetts Institute of Technology (MIT), Amerika Serikat, mengambil jurusan System Design and Management. Dengan bekal pendidikan dari MIT, Sabrina semakin mengasah keahlian di bidang desain sistem dan teknologi.
Sabrina juga aktif d berbgaai kegiatan sosial semenjak masa kuliah. Ia pernah menjadi volunteer unuk mengajar anak-anak di Lombok. Pencapaiannya kian lengkap dengan terpilihnya ia sebgai Puteri Indonesia Riau 2019, serta mendirikan Natuno Lab sebagai CEO dan co-founder.
Namun dibalik sebagala pencapaiannya, perjalanan Sabrina tidak selalu berjalan mulus. Ia pernah mengalami diskriminasi saat mengikuti kompetisi internasional. Hal ini hanya karena ia satu-satunya perempuan dalam tim. Meski begitu, Sabrina memilih untuk menjadikan pengalaman tersebut sebagai sumber motivasi untuk terus membuktikan kemampuannya.
“Dulu zaman kuliah S-1, punya tim ikut kompetisi internasional, sempat dengar komentar yang kurang sesuai, ‘Sabrina kontribusinya di grup sebagai apa?’ karena kebetulan aku perempuan sendiri,” ujar sabrina dalam peluncuran kampanye Wardah Beauty Moves You, dilansir dari Tempo.
Nabila Sindi
Nabila Sindi yang akrab disapa Bia Donut, juga memiliki prestasi gemilang. Sejak masa SMA, ia telah berhasil meraih beasiswa yang membawanya hingga ke perguruan tinggi ia melanjutkan pendidikannya di Korea Selatan, bersekolah di Korea Science Academy of KAIST (Korea Advanced Institute of Science and Technology), sebuah lembaga pendidikan bergengsi di bidang sains dan teknologi.
Xaviera Putri
Sama seperti Nabila, Xaviera Putri juga telah tinggal di Korea Selatan sejak sma SMA hingga perguruan tinggi. Ia menempuh pendidikan d KAIST (Korea Advanced Institute of Science and Technology).
Nama Xaviera semakin dikenal luas setelah ia menjadi salah satu kontestan dalam Ruangguru Clash of Champion. Berkat partisipasinya dalam ajang ini, Xaviera mendapatkan banyak dukungan dari publik, yang turut mengangkat popularitasnya. Sebelum aktif di dunia kompetisi, Xaviera sebenarnya sudah cukup melalui kanal Youtube peribadinya.
Tidak hanya berbagi cerita lewat video, Xaviera juga menuangkan pengalamannya dalam sebuah judul Kimchi Confessions. Buku ini menceritakan perjalanan hidupnya sebagai perantau di Korea Selatan, dengan kisah-kisah yang diambil langsung dari pengalaman pribadinya. Dilansir dari Kalderanews, nama judul buku miliknya dipilih karena kimchi memiliki rasa asam, pedas, dan asing bagi lidah Indonesia, hal ini menggambarkan tantangan yang dihadapi selama tinggal di negeri orang.
Menurut Xavier, selain berbagi pengalaman pribadi, buku tersebut juga memuat perjalanan meraih impiannya untuk belajar di Korea, tips mendapatkan beasiswa, serta bagaimana ia beradaptasi dengan lingkungan baru.
“Di buku ini bukan hanya sharing pengalaman pribadi, tetapi juga ada perjalanan dalam mencapai impian aku untuk belajar di Korea, cara aku bisa mendapatkan beasiswa, dan bagaimana aku beradaptasi selama belajar di sana,” ujar Xaviera, dilansir dari posbali.net.
Nugget sister’s bukan hanya sekedar tiga saudari yang aktif di media sosial. Tetapi juga simbol semangat perempuan muda yang berani untuk bermimpi besar dan mewujudkannya. Dari Indonesia hingga Korea Selatan dan Amerika Serikat, mereka menunjukkan bahwa dengan ketat, konsisten, dan semangat pendidikan, segala sesuatu mungkin dapat dicapai. Jadi bagaimana menurut kalian? Yuk terus berani berkarya, berekspresi, dan percaya diri membuktikan kalau perempuan itu bisa.
Penulis: Nariza Riskantiya Haya
Komentar
Posting Komentar